CARA MEMBELI OBAT MELALUI DISTRIBUTOR OBAT
Dalam industri farmasi, Pedagang Besar Farmasi (PBF) bekerja bak distributor obat. Mereka mempunyai wewenang menyalurkan obat antar-PBF atau cabang maupun fasilitas kefarmasian. Kerja sama yang dibangun baik dengan PBF pun memudahkan Anda memperoleh harga murah untuk produk.
POLA BISNIS PEDAGANG BESAR FARMASI SEBAGAI DISTRIBUTOR OBAT
Mempelajari pola bisnis Pedagang Besar Farmasi adalah salah satu langkah yang memudahkan Anda sebelum mengajak mereka bekerja sama. Disitat dari Farmasetika.com, pola bisnis yang PBF kelola meliput:
- Pengadaan dan pemesanan produk
Tahap ini dilakukan sesuai jejak penjualan, permintaan pasar, pareto, dan program dari pihak marketing. PBF dalam pengadaan akan menentukan level ketersediaan berdasarkan level stock, buffer stock, lead time, serta re-order point. Lalu dalam prosesnya dibagi jadi tiga kelompok, antara lain pengadaan produk reguler, produk katalog elektronik, serta produk NPP (Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor). Semuanya harus mengikuti CDOB.
- Penerimaan produk
Selanjutnya, bagian transito akan memastikan obat-obat yang diterima masih dalam keadaan baik, sah, serta mengikuti pesanan. Mereka biasanya menggunakan checklist yang terdapat pada faktur pembelian dan Rincian Surat Kirim Barang. Tahap tersebut sudah mengikuti prosedur yang diatur CDOB. Adapun data yang harus diperiksa lewat checklist, antara lain nama pemasok, produk, nomor bets, tanggal kedaluwarsa, jumlah, dan kondisi fisik.
- Penyimpanan produk
First Expired First Out (FEFO) adalah sistem penyimpanan produk berupa obat yang dilakukan PBF. Obat-obat yang mendekati tanggal kadaluarsa akan didistribusikan dan dijual terlebih dulu. Obat dalam dus kemasan biasanya disimpan di rak berdasarkan jenis produk, golongan obat, fast-moving atau slow-moving, serta efisiensi kerja. Sementara obat cair diatur berdasarkan ketentuan yang diberikan pabrik.
- Penerimaan pesanan
Anda harus mengirimkan Surat Pesanan secara tertulis dengan tanda tangan apoteker yang jadi penanggung jawab untuk memproses layanan jualan sediaan farmasi. Jika Anda memesannya lewat telepon, maka SP harus diserahkan saat obat diterima. Pembayaran bisa Anda tebus menggunakan uang tunai maupun kredit. Sementara pemesanan narkotika mewajibkan pemesan untuk menulis SP khusus dengan tanda tangan apotek dan stempel tertentu.
- Pengiriman pesanan
Pengiriman prodik berubat obat dan/atau bahan obat biasanya mengandalkan jasa pihak ketiga yang sudah terikat kontrak. Mereka juga sudah mengaplikasikan prinsip CDOB untuk memastikan pesanan selamat sampai tujuan. Dalam hal ini, pemeriksaan ulang wajib dilakukan di bagian logistik. Hal-hal yang perlu dikroscek mencakup nama outlet pihak pemesan, nama produk, tanggal kadaluarsa, nomor bets, kekuataan sediaan, jumlah fisik dan pesanan.
- Penagihan pembayaran
Sebagian PBF menjalankan penjualan secara kredit melalui salesman yang mengikuti panduan manajemen penjualan. Outlet akan menyerahkan pesanan ke salesman untuk dibuatkan faktur, lalu barang nantinya dikirimkan bersama faktur penjualan. Ketika faktur penjualan jatuh tempo, bagian piutang atau invoice akan menyerahkan faktur penjualan pada salesman untuk melakukan penagihan kepada outlet yang bersangkutan.
BEKERJA SAMA DENGAN PEDAGANG BESAR FARMASI SEBAGAI DISTRIBUTOR OBAT
Jika Anda apoteker atau pemilik apotek, kerja sama dapat dilakukan dengan mengajukan tawaran kepada PBF yang bersangkutan. PBF dengan reputasi yang bagus umumnya melakukan review dulu, sehingga Anda harus pastikan tawaran yang diajukan benar-benar meyakinkan. Kalau diterima, jangan lupa siapkan kontrak atau MoU supaya kerja sama Anda dengan PBF kuat di mata hukum dan dapat melindungi kedua belah pihak dari kemungkinan terburuk.
Kemudian, Anda juga perlu mengetahui faktor-faktor berikut ini agar kerja sama dengan PBF dapat memudahkan pencarian obat murah dengan kualitas terbaik:
- Tujuan bisnis. Apa Anda menjalankan bisnis tunggal atau waralaba? Bagaimana dengan target pasar yang diincar? Tujuan bisnis membantu Anda menemukan PBF yang memenuhi kriteria yang sudah ditentukan;
- Kompetensi penjualan. PBF yang sudah berpengalaman pastinya punya daya jual kuat. Harga produk yang ditawarkan pun bersaing di pasaran, sehingga bisa Anda bandingkan dengan para kompetitor;
- Manajemen persediaan. Kemampuan yang satu ini mempengaruhi berbagai aspek, khususnya saat Anda akan melakukan restock. PBF profesional tentunya punya manajemen persedian stok produk yang teratur atau sistematis.
Jika Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Pedagang Besar Farmasi, Jangan ragu menghubungi kami melalui Whatsapp.